Mikroplastik dalam Makanan: Banyak yang Tak Mengetahui, Sayur & Buah Ini Mengandungnya di 2024

 

Mikroplastik dalam makanan, sebagai partikel plastik berukuran kurang dari 5 milimeter, telah memunculkan keprihatinan global karena dampak negatifnya pada lingkungan dan potensi masuk ke dalam rantai makanan manusia. Meskipun biasanya dikaitkan dengan air dan laut, pengungkapan mengejutkan menyatakan bahwa mikroplastik juga dapat menyusup ke dalam sayuran dan buah yang sering kita konsumsi sehari-hari. Kesadaran akan keberadaan mikroplastik dalam makanan menjadi penting, dan artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai sayur dan buah yang dapat mengandung mikroplastik.

Sayuran, meskipun dianggap sebagai sumber nutrisi yang sehat, tidak terhindar dari risiko kontaminasi mikroplastik. Contohnya, sayuran hijau seperti bayam dan kangkung dapat terpengaruh karena tanah tempat mereka tumbuh mungkin terkontaminasi oleh limbah plastik. Selain itu, wortel, yang sering diandalkan sebagai sumber vitamin A, juga dapat terkontaminasi melalui penggunaan plastik dalam proses penanaman. Oleh karena itu, pemilihan sayuran organik atau teknik pertanian yang ramah lingkungan dapat menjadi solusi untuk mengurangi risiko konsumsi mikroplastik.

Tidak hanya sayuran, buah-buahan yang sering kita nikmati juga dapat membawa risiko yang sama. Apel, pir, dan jeruk dengan kulit yang dimakan dapat mengandung mikroplastik terutama karena penggunaan plastik dalam praktik pertanian modern. Jeruk yang kita peras untuk mendapatkan sari buahnya juga dapat terkena dampak dari penyemprotan pestisida menggunakan wadah plastik. Kesadaran akan jenis sayuran dan buah yang berisiko tinggi mengandung mikroplastik dapat membantu kita mengambil langkah-langkah pencegahan dalam pemilihan dan persiapan makanan sehari-hari.

Baca Juga: Lemak Trans dan Pengungkapan Studi: Makanan yang ‘Perpendek’ Umur di 2024

Mikroplastik dalam Makanan Sayuran

1. Bayam dan Kangkung

mikroplastik dalam makanan

Bayam dan kangkung, dua sayuran hijau yang dikenal karena kandungan nutrisinya, dapat rentan terhadap kontaminasi mikroplastik. Tanah tempat mereka tumbuh mungkin telah tercemar oleh limbah plastik atau menggunakan air irigasi yang mengandung mikroplastik. Selain itu, praktik pertanian modern yang sering kali mengandalkan penggunaan plastik untuk penutup tanah atau perlindungan tanaman juga dapat meningkatkan risiko kontaminasi ini. Oleh karena itu, pemilihan sayuran organik atau ditanam dengan teknik pertanian ramah lingkungan dapat menjadi alternatif untuk mengurangi risiko konsumsi mikroplastik.

2. Wortel

Wortel, yang kerap diandalkan sebagai sumber vitamin A, juga rentan terhadap kontaminasi mikroplastik. Proses produksi dan penanaman wortel dapat melibatkan penggunaan plastik dalam berbagai tahapnya, mulai dari penutup tanah hingga pengemasan. Selain itu, lingkungan sekitar pertanian, termasuk air irigasi yang tercemar mikroplastik, dapat memengaruhi kualitas wortel yang tumbuh. Memilih sumber wortel yang diproduksi secara organik atau dari pertanian yang mengurangi penggunaan plastik dapat membantu mengurangi risiko kontaminasi mikroplastik dalam makanan sayuran ini.

Mikroplastik dalam Makanan Buah

1. Apel dan Pir

Buah-buahan seperti apel dan pir, yang kulitnya umumnya dikonsumsi, ternyata dapat mengandung mikroplastik. Proses pertanian modern seringkali memanfaatkan plastik sebagai pelapis tanah atau pupuk, yang kemudian dapat menjadi sumber kontaminasi mikroplastik dalam makanan buah-buahan ini. Pemilihan buah organik atau dari sumber yang menerapkan praktik pertanian berkelanjutan dapat membantu mengurangi paparan mikroplastik pada buah-buahan ini.

2. Jeruk dan Jeruk Nipis

Kulit jeruk yang sering digunakan sebagai zeste atau penambah rasa dalam masakan ternyata juga dapat membawa mikroplastik. Proses penyemprotan pestisida dengan wadah plastik dapat menjadi kontributor signifikan terhadap kontaminasi mikroplastik dalam makanan buah-buahan ini. Menyadari asal-usul buah-buahan ini dan memilih produk dari sumber yang menjalankan praktik bertanggung jawab dapat membantu mengurangi risiko paparan mikroplastik saat mengonsumsi buah-buahan dengan kulit yang dimakan.

Penting untuk menciptakan kesadaran akan dampak mikroplastik pada makanan sehari-hari dan mendorong tindakan yang mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan. Langkah-langkah ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Juga: 7 Minuman Hangat yang Dianjurkan untuk Penderita Batuk

Cara Mengurangi Risiko Mikroplastik

  1. Pilih Sayuran Organik: Sayuran organik cenderung memiliki risiko lebih rendah terkontaminasi mikroplastik karena umumnya menggunakan metode pertanian yang lebih ramah lingkungan.
  2. Lakukan Pembersihan yang Teliti: Bersihkan sayur dan buah dengan hati-hati sebelum dikonsumsi. Gunakan sikat lembut untuk membersihkan kulit yang mungkin terkontaminasi.
  3. Kurangi Penggunaan Plastik: Selain mengurangi risiko mikroplastik dalam makanan, mengurangi penggunaan plastik secara umum juga dapat membantu melindungi lingkungan.
  4. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Menyebarkan informasi tentang risiko mikroplastik dalam makanan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong tindakan preventif.

Dengan meningkatnya kesadaran terhadap mikroplastik dalam makanan sayuran dan buah, penting bagi kita sebagai konsumen untuk mengambil langkah-langkah pencegahan. Memilih sumber makanan yang lebih bersih, mendukung pertanian organik, dan mengurangi penggunaan plastik adalah langkah utamanya.

You May Also Like

More From Author