Comfort food, atau makanan yang memberikan rasa nyaman dan kebahagiaan saat dikonsumsi, menjadi pilihan utama bagi banyak orang dewasa. Tidak hanya sekadar kelezatan rasanya, tetapi ada juga alasan psikologis yang mendorong orang dewasa untuk mendambakan comfort food. Dalam artikel ini, kita akan membahas 9 alasan psikologi di balik fenomena ini yang membuatnya begitu istimewa dan menarik bagi banyak orang.

9 Alasan Psikologi di Balik Orang Dewasa yang Mendambakan Comfort Food

1. Hubungan Emosional

Comfort food memiliki hubungan yang erat dengan emosi karena sering kali terkait dengan kenangan dan pengalaman masa lalu yang penuh emosi. Makanan tertentu dapat menghadirkan kembali momen-momen indah seperti saat makan bersama keluarga di meja makan besar, mengikuti tradisi kuliner tertentu di hari-hari spesial, atau mengenang makanan favorit dari masa kecil.

Kenangan tersebut seringkali memberikan perasaan nostalgia yang membuat orang dewasa merasa nyaman dan terhubung dengan identitas mereka. Misalnya, aroma kue nenek yang dihidangkan di meja makan Natal dapat memicu kenangan hangat tentang saat-saat bahagia bersama keluarga.

2. Mengatasi Stres dan Kecemasan

Ketika seseorang merasa stres atau cemas, comfort food menjadi pilihan karena memberikan efek menenangkan secara psikologis. Makanan yang disukai dan akrab dapat merangsang produksi endorfin di otak, zat kimia yang bertanggung jawab atas perasaan senang dan relaksasi.

Selain itu, proses makan yang lambat dan nikmat dapat menjadi bentuk meditasi ringan yang membantu mengalihkan pikiran dari masalah yang membebani. Hal ini memberikan kesempatan bagi seseorang untuk merasakan kelegaan sejenak dan mengurangi tingkat stres yang dirasakan.

3. Pengalihan Perhatian

Saat seseorang menikmati comfort food, fokus perhatiannya seringkali teralihkan dari masalah-masalah sehari-hari yang menekan. Rasanya yang enak dan teksturnya yang lembut atau kriuk-kriuk dapat memicu sensasi kenikmatan yang mengalihkan perhatian dari kekhawatiran dan ketegangan.

Ini mirip dengan efek meditasi atau terapi relaksasi, di mana pikiran seseorang dapat beristirahat sejenak dari pemikiran yang berlebihan dan memberikan ruang bagi pikiran untuk mengalami ketenangan.

4. Kehangatan Emosional

Beberapa jenis comfort food, seperti sup atau bubur, memiliki efek kehangatan fisik yang juga dapat dirasakan secara emosional. Sensasi hangat ini dapat memberikan perasaan kenyamanan dan perlindungan yang sangat dihargai oleh banyak orang dewasa.

Selain itu, makanan yang disajikan dengan sajian yang hangat dan menggoda dapat memberikan pengalaman sensorik yang membangkitkan perasaan kehangatan dan keintiman. Ini dapat menjadi penghiburan yang sangat diperlukan, terutama dalam kondisi cuaca dingin atau saat seseorang merasa sendiri.

5. Penghiburan dan Kenyamanan

 

Comfort food juga seringkali dihubungkan dengan penghiburan dan kenyamanan yang unik. Rasanya yang familiar dan menyenangkan dapat menjadi pelipur lara yang efektif saat seseorang mengalami kesedihan, kesepian, atau kekecewaan.

Makanan-makanan ini seringkali terkait dengan momen-momen hangat dan akrab, seperti makan bersama keluarga di meja makan, menyantap camilan di depan televisi saat menonton film kesukaan, atau menikmati kue favorit di waktu senggang. Hal ini memberikan rasa nyaman dan kebahagiaan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.

6. Melepaskan Dopamin

Ketika seseorang mengonsumsi comfort food, otaknya melepaskan zat kimia seperti dopamin yang memberikan perasaan senang dan kepuasan. Hal ini menjelaskan mengapa makanan tertentu dapat membuat seseorang merasa begitu bahagia dan puas.

Dopamin juga berperan dalam mengatur motivasi dan keinginan seseorang terhadap makanan. Ketika seseorang merasa puas dan bahagia setelah mengonsumsi comfort food, ini dapat menciptakan asosiasi positif yang menguatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan tersebut kembali di masa mendatang.

7. Mengurangi Rasa Rindu

Comfort food juga dapat menjadi sarana untuk mengurangi rasa rindu akan sesuatu yang hilang atau seseorang yang dicintai. Misalnya, makanan khas daerah atau rumah dapat membawa nostalgia yang mengurangi kerinduan akan tempat tersebut.

Saat seseorang merindukan momen-momen bersama keluarga atau teman, mengonsumsi makanan yang terkait dengan kenangan tersebut dapat memberikan pengalaman yang menguatkan ikatan emosional dengan masa lalu. Hal ini dapat menjadi cara yang efektif untuk mengatasi perasaan kesepian atau kehilangan.

8. Merayakan Kebahagiaan

comfort food

Tidak hanya saat sedih, comfort food juga seringkali dihubungkan dengan perayaan kebahagiaan. Makanan favorit yang disajikan saat momen-momen spesial seperti ulang tahun atau perayaan keluarga memberikan tambahan kebahagiaan.

Makanan tersebut menjadi simbol kebersamaan dan kebahagiaan, di mana semua orang dapat merayakan momen spesial bersama-sama. Ini menciptakan ikatan sosial yang kuat dan meningkatkan suasana hati secara keseluruhan.

9. Peningkatan Mood

Terakhir, comfort food dapat membantu meningkatkan mood seseorang melalui kandungan gizi yang seimbang dan rasa yang nikmat. Makanan-makanan ini seringkali mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat yang dapat memberikan energi dan memperbaiki mood.

Selain itu, rasa yang nikmat dan tekstur yang menggoda dapat memberikan pengalaman makan yang menyenangkan dan membangkitkan semangat. Ini dapat membantu seseorang merasa lebih baik secara fisik dan emosional setelah mengonsumsi comfort food.

Dengan demikian, comfort food memiliki beragam manfaat psikologis yang membuatnya begitu diminati oleh banyak orang dewasa. Dari mengatasi stres hingga memberikan kenyamanan emosional, makanan-makanan ini menjadi bagian penting dalam menjaga kesejahteraan mental dan emosional seseorang.

Baca Juga:

11 Manfaat Super Vitamin E untuk Rahasia Cantik Alami

9 Manfaat Superior Konsumsi Bawang Hitam, Salah Satunya Cegah Kanker

Buah Gandaria: 9 Manfaat Super untuk Kesehatan

Top 9 Efek Samping Kacang Mete Berlebihan: Pentingnya Mengendalikan Konsumsi Special Saat Lebaran

Kesimpulan

Dibalik kelezatan dan kenikmatan dari comfort food, terdapat alasan-alasan psikologis yang mendalam mengapa orang dewasa begitu mendambakan makanan ini. Dari hubungan emosional hingga efek positif terhadap mood, comfort food menjadi lebih dari sekadar makanan biasa, tetapi juga merupakan pelipur lara dan penyeimbang emosional yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

You May Also Like

More From Author